BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam suatu organisasi pasti ada
suatu perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan. Hal- hal tersebut sangatlah
penting dan saling berkesinambungan antara yang satu dengan yang lain, demi
tercapainya suatu tujuan yang ditentukan.
Seorang menejer merupakan seoarang
pimpinan dalam organisasi tersebut haruslah selalu mengretahui kondisi anggota,
namun kebanyakan dari mereka melupakan hal itu. Mereka hanya sibuk dan selalu
dipusingkan dengan tuhgasnya sendiri. Alhasil, hasil yang dicapai kurang dapat
maksomal sesuai dengan rencana.
Anggota juga perli diperhatikan
dalam pelaksanaan tugasnya, supaya mereka mempunyai semangat kerja. Oleh karena
itu seorang manajer yang baik haruslah slalu mengarahkan anggotanya, entah itu
dengan cara memotivasi dan lain sebagainya.
Fungsi pengarahan merupakan salah
satu fungsi dalam manajemen yang akan kami bahas, adalah fungsi dimana proses
implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan
tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Pengarahan memberi arahan kepada semua pihak agar semua program-program dapat
dijalankan dengan baik dan benar sesuai dengan tanggungjawabnya
masing-masing.
B. Rumusan
Masalah
Dari beberapa definisi diatas, dapat
diambil beberapa rumusan masalah, antara lain:
1. Apa pengertian pengarahan itu?
2. Bagaimana dasar-dasar pengarahan ?
3. Bagaimana peranan komunikasi dalam
pengarahan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa lebih memahami
tentang materi Manajemen tentang Pengarahan
2. Untuk mendorong mahasiswa dalam
mempelajari apa-apa saja yang ada dalam organisasi
3. Untuk memberi gambaran secara
tertulis tentang pentingnya pengarahan dalam organisasi
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengarahan
pengarahan adalah suatu proses
pembimbingan, pemberi petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar mereka bekerja
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengarahan (Direction) adalah
keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan
kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi
kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang
lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas
sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat
terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan
merupakan fugsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting
maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang
pemimpin. Karena pemimpin adalah manajemen pengarahan yang berhubungan
dengan usaha memberikan bimbingan dan saran kepada bawahan dalam pelaksanaan
tugas masing-masing, maka pengarahan ada hubungannya dengan kepemimpinan atau
seorang manager yang akan memberikan pengarahan dalam suatu organisasi atau
perusahaan.
Selain itu pengarahan juga merupakan
:
1. Pengarahan
adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan kualitas
(DASAR-DASAR MANAJEMEN)
2. Pengarahan
adalah keinginan untuk membuat orang lainuntuk mengikuti keinginannya. (KAMUS
KOMPETISI)
3. Pengarahan
adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
dinamis, dan lain sebagainya.
4. Pengarahan
(Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya
dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan
pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.
5. Saure
dan dislaimer,Pengarahan merupakan petunjuk untuk melaksanakan sesuatu,atau
perintah resmi seseorang pimpinan kepada bawahannya berupa petunjuk untuk
melaksanakan sesuatu.
6. Pengarahan
adalah suatu tindakan yang penjelasan,pertimbangan dan bimbingan kepada petugas
yang terlibat agar pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar.
7. Pengarahan
yaitu memberi petunjuk dan menjelaskan tugas secara rinci agar dapat
terselesaikan dengan baik.(kamus lengkap bahasa indonesia).
8. Pengarahan
merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul
dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, yang
melaksanakan perintah-perintah tersebut..
9. Pengarahan
adalah suatu tindakan maka.pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan
motivasi pada personalia yang penjelasan,pertimbangan dan bimbingan kepada
petugas yang terlibat agar pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar.
10. Pengarahan
adalah pelaksanaan audit pengarahan fungsi. Mengontrol: kontrol kwantitatif dan
kwalitatif, tanggung jawab atas kontrol, standar, pengukuran.
Pengarahan pada hakikatnya adalah
keputusan-keputusan pimpinan yang dilakukan agar kegiatan-kegiatan yang
direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pegarahan (directing)
diharapkan :
1. Adanya kesatuan perintah
(unity of command)
Dengan pengarahan ini akan diperolah
kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana. Sehingga tidak
tercapai kesimpangsiuran yang dapat membingungkan para pelaksana.
2. Adanya hubungan langsung
dengan bawahan
Dengan pengarahan yang berupa peutnjuk
atau perintah atasan yang langsung kepada bawahan, tidak akan terjadi
miskomunikasi. Disamping itu pegarahan yang langsung ini dapat mempercepat
hubungan antara atasan dan bawahan.
3. Adanya umpan balik yang
langsung.
Pimpinan dengan cepat memperoleh
umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan balik ini
dapat segera digunakan untuk perbaikan.
Salah satu alasan pentingnya
pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah:
a) Motivasi secara implisit, yakni
pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya dengan demikian
dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.
b) Adanya upaya untuk
mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para anggota
organisasi.
c) Secara eksplisit terlihat bahwa
para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan
beberapa perangsang atau insentif.
Selain itu ada cara-cara pengarahan
yang dapat dilakukan, diantaranya
- Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
- Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang ang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
- Delegasi wewenang, dalam pendelegasian wewenan ini pemimipin melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
Adapun fungsi dan implementasi pengarahan, yaitu :
·
Fungsi
Pengarahan dan Implementasi adalah proses implementasi program agar dapat
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan
Implementasi yaitu mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan
efisien dalam pencapaian tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai
pekerjaan, menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
Definisi fungsi pengarahan ini
dikemukan para penulis sebagai berikut :
Ø G.R Terry
Pengarahan
adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau bekrjasama dan bekerja secara
ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan
usaha pengorganisasian.
Ø Koonz dan O’Donnel
Pengarahan
adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya
peraturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan
yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.
Pengarahan (leading) untuk membuat
atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan dan harus
mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing motivating, atau actuating.
Pengarahan
memiliki beberapa karakteristik :
- Pervasive function, yaitu pengarahan yang diterima pada berbagai level organisasi. Setiap menajer menyediakan petunjuk dan inspirasi pada bawahannya.
- Continous activity , pengarahan merupakan aktifitas yang berkelanjutan disepanjang masa organisasi.
- Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu berhubungan dengan human factor. Human factor itu sendiri adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.
- Creative activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana kedalam tindakan. Tanpa fungsi ini seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak berarti.
- Executive function, fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua menejer dan executive pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari atasannya.
- Delegatd function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan manusia. atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan dapat mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.
Fungsi
pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan
fektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan
kerja yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.
Pengarahan pada dasarnya berkaitan
dengan
1) Faktor individu dalam kelompok
2) Motivasi dan kepemmpinan
3) Kelompok kerja, dan
4) Komunikasi dalam organisasi
Ada beberapa jenis-jenis dari
pengarahan,diantaranya :
A. Perintah Lisan
Tidak
ada yang menolak adanya perintah lisan. Meskipun demikian, mereka tidak
sependapat tentang suatu perintah dapat di berikan secar lisan. Dalam dua hal,
yaitu:
a.
Tugas yang diperintahkan itu
merupakan tugas yang sederhana, dan
b. Dalam keadaan darurat,
c.
Bawahan yang di perintah sudah
pernah mengerjakan perintah,
d. Perintah itu dapat selesai dalam
waktu yang singkat,
e.
Apabila dalam mengerjakan tugas itu
ada kekeliruan, tidak akan membawa akibat yang besar,
f.
Apabila bawahan yang di perintah
adalah buta huruf.
v Dampak Positif
·
Tidak membutuhkan banyak waktu untuk
mempersiapkannya
·
Mempunyai kemungkinan untuk menjelaskan
hal – hal yang kurang jelas
·
Dapat dipergunakan kepada banyak
orang
v Dampak Negatif
·
Tidak ada persiapan sebelumnya
·
Perintah langsung di berikan
B. Perintah Tertulis
Pada
umumnya perintah tertulis dapat di berikan dalam hal – hal sebagai berikut:
a.
Pada pekerjaan yang sulit,
memerlukan ketrampilan, keterangan detail, angka – angka yang pasti dan
terperinci
b. Bila pegawai yang diperintah berada
di tempat lain
c.
Jika pegawai yang di perintah sering
pula
d. Jika tugas yang di perintah itu
berlangsung dari suatu bagian ke bagian yang lain
e.
Jika dalam pelaksanaan perintah itu,
kesalahn yang terjadi dapat menimbulkan akibat yang besar.
v
Dampak Positif
· Printah tertulis menyebabkan oarng
yang menerima perintah mengetahui benar tanggung jawabnya
· Perintah tertulis mudah diperiksa
guna memelihara kebenaran
· Merupakan cara terbaik untuk
menjamin persamaan dan keserupaan pelaksanaan di seluruh organisasi.
v
Dampak Negatif
· Memakan waktu yang cukup lama
· Menelan biaya yang besar
· Mengandung infleksibilitas
Selain
dari pembagian perintah seperti yang terdapat di atas, maka perintah itu dapat
pula digolongkan berdasarkan macam – macam situasi maupun penerima perintah,
sebagai berikut :
1. Demand
Hendaknya
dihindarkan, kecuali dalam keadaan darurat atau luar biasa. Perintah semacam
ini dapat memperoleh tindakan yang segera daripada pegawai yang luntur
semangatnya. Dalam keadaan yang normal pemberian perintah semacam ini hanya
akan menimbulkan suasana yang tegang.
2. Request
Perintah semacam ini akan lebih berhasi jika di berikan kepada pegawai
yang berpengalaman.
3. Suggestion
Kerapkali diberikan untuk mendorong
timbulnya inisiatif, pula dalam hal kita menghadapi pegawai – pegawai yang
kompeten dan pegawai – pegawai yang segera mau menerima tanggung jawab.
4. Volunter
Diberikan kepada pegawai yang
biasanya enggan untuk melaksanakannya, misalnya tugas – tugas pada waktu
pegawai sedang beristirahat.
B.
Dasar-dasar
Pengarahan
Menurut Harold Koontz dan Cyril
O’Donnell dalm : “Principles Of
Management : An Analysis Of Managerial Functions “ mengatakan bahwa
dasar pengarahan itu :
1.
Sumbangan individu terhadap tujuan
organisasi tergantung pada komunikasi antara yang diarahkan dan yang mengarahkan.
2.
Harmonisasi antara tujuan individu
dengan tujuan organisas.
3.
Pengarahan harus efesien untuk
mencapai tujuan.
4.
Kesatuan perintah.
5.
Teknik pengarahan yang tepat
6.
Komunikasi yang baik
7.
Kemampuan memimpin yang baik
8.
Supervisi langsung
9.
Tarap
pengertian yang tinggi
10. Informasi yang disampaikan secara
langsung
11. Pemanfaatan organisasi tak formal
Pengarahan memiliki cara-cara
sebagai berikut :
§ Orientasi
Merupakan
cara pengarahan dengan hanya memberikan informasi yang perlu agar kegiatan
dapat dilakukan dengan baik.
§ Perintah
Merupakan
permintaan dari pemimpin kepada karyawannya untuk melakukan kegiatan tertent
pada keadaan tertentu.
§ Delegasi wewenang
Bersifat
lebih umum jika dibnadingkan dengan pemberian perintah. Pimpinan melimpahkan
sebagian wewenangnya kepada bawahannya.
§ Motivasi
Bagian terpenting dalam pengarahan
organisasi adalah motivasi, karena
manajer tidak dapat mengarahkan kecuali bawahannya termotivasi untuk
mengikutinya. Kemampuan manajer untuk memotivasi, mempengaruhi,mengarahkan, dan
berkomunikasi dengan para bawahannya akan menentujkan efektifitas manajer.
Motivasi berasal dari kata “motive”
( ind : motive ) yaitu segala sesuatu yang membuat seseorang bertingkah laku
tertentu atau paling tidak berkeinginan untuk bersikap tertentu.
Motivasi merupakan hal – hal yang menyebabkan, menyatukan
serta memperhatikan orang berprilaku tertentu. Motivasi dipengaruhi oleh
kondisi fisik, kebutuhan seseorang serta kondisi sosial orang.
Dua
bentuk motivasi :
a. Motivasi positif
Merupakan proses untuk mempengaruhi
orang lain dengan cara membarikan penambahan tingkat kepuasan tertentu misalnya
dengan memberikan promosi, memberikan intensif atau tambahan penghasilan,
menciptakan kondisi tempat kerja yang baik dan nyaman.
b. Motivasi negative
Merupakan proses untuk mempengaruhi
orang laindengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu secara terpaksa. Misalkan : mengancam potong gaji.
Teori-teori Motivasi :
Ø Teori
petunjuk (prescriptive theories)
Teori ini juga disebut teori
Pemeliharaan Hemberg. Mengemukakan faktor-faktor yang dapat digunakan untuk
memotivasi para karyawan. Teori ini di dasarkan atas pengalaman coba-coba.
Ø Teori
Isi (content theories)
Kadang-kadang di sebut teori-teori
kebutuhan ( needsd theories), adalah berkenaan dengan pertanyaan apa
penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan “apa” dari motivasi.
Ø Teori
Proses ( proses theories )
Berkenaan dengan bagaimana perilaku
di mulai dan dilaksanakan menjelaskan aspek-aspek “bagaimana” dari motivasi.
Ø Teori Keadilan
Teori lain tentang motivasi sebagai
hasil dari berbagai penelitian adalah teori keadilan dan ketidakadilan. Teori
ini mengemukakan bahwa orang akan selalu cenderung membandingkan antara:
1. masukan-masukan
yang mereka berikan pada pekerjaanya dalam bentuk pendidikan, pengalaman,
latihan dan usaha-usaha dan
2. hasil-hasil
(penghargaan) yang mereka terima, seperti juga mereka membandingkan jas yang di
terima karyawan lain dengan yang di terima dirinya untuk pekerjaan yang sama.
Keyakinan, ataas dasar pembandingan,
tentang adanya ketidaksamaan, dalam bentuk pembayaran atau lebih, akan
memepunyai pengaruh pada perilaku dalam pelaksanaan kegiatan. Faktor kunci bagi
manajer adalah mengetahui apakah ketidakadilan secara nyata ada. Ketidakadilan
ini akan di tanggapi dengan bermacam-macam perilaku yang berbeda, missal dengan
menurunkan prestasi, mogok , minta berhenti dan sebagainya.
§ Komunikasi
Definisi-definisi komunikasi :
> Di dalam komunikasi tedapat hubungan antara
orang dengan orang-orang dengan lembaga dan sebaliknya.
> Hubungan yang timbul di dalam komunikasi
itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi
> Komunikasi berguna untuk menciptakan
hubungan yang serasi dan menciptakan saling pengertian
> Untuk mengadakan
komunikasi, dapat digunakan kata-kata, surat, kode atau simbol.
Prinsip-prinsip komunikasi :
1. Komunikasi harus menggunakan bahasa
yang baik yang mudah dimengerti.
2. Prinsip integritas.
Secara umum tujuan pengarahan yang
ingin dicapai pada satiap system persahaan maupun organisasi adalah sebagai
berikut :
·
Menjamin
Kontinuitas Perencanaan
Suatu
perencanaan ditetapkan untuk dijadikan pedoman normative dalam pencapaian
tujuan. Pelaksanaan kerja yang baik akan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya. Suatu pengarahan dilakukan untuk menjamin kelangsungan
perencanaan. Artinya perencanaan yang telah ditetapkan meskipun memiliki sifat
fleksibel namun prinsip yang terkandung didalamnya harus tetap dijamin
kontinuitasnya.
·
Membudayakan
Prosedur Standar
Dengan adanya pengarahan diharapkan
bahwa prosedur kerja telah ditetapkan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya
sehingga lambat laun menjadi kebiasaan.
·
Menghindari
Kemangkiran yang Tak Berarti
Kemangkiran
dapat diberikan batasan sebagai kondisi ketika seseorang tidak berada ditempat
kerjanya diluar penyebab yang jelas dan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Yang
dimaksud disini adalah karyawan yang tidak masuk kerja seperti biasanya. Dengan
adanya penerapan fungsi pengarahan ini dimaksudkan agar karyawan yang ada terhindar
dari kemangkiran yang tak berarti.
·
Membina
Disiplin Kerja
Disiplin kerja menyangkut esensi dan
eksistensinya sebagai karyawan. Pada dasarnya karyawan harus mempertanyakan
pekerjaan rutinnya dan bagaimana melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya.
·
Membina
Motivasi yang Terarah
Membina motivasi yang terarah
maksudnya karyawan melaksanakan pekerjaan sambil dibimbing dan diarahkan untuk
menghindari kesalahan prosedur yang berdampak pada keluarannya.
Prinsip-prinsip
pengarahan diantaranya :
a.
Perintah Harus Jelas
Selanjutnya, elemen “bagaimana”,
menuntut penjelasan tentang segala sesuatu yang menyangkut soal tugas yang di
berikan itu sejelasnya sehingga penerima perintah meras telah memperoleh fakta
– fakta yang cukup untuk melaksanakan tugas yang serahkan kepadanya.
b.
Perintah di Beri Satu Per Satu
Perintah yang terlalu banyak di
berikan pada waktu yang sama, memberikan kesan yang tidak baik bagi si penerima
perintah. Adalah lebih tepat jika perintah di berikan satu persatu, bahkan
walaupun perintah itu mempunyai pertalian yang erat satu sama lain.
c.
Perintah Harus Positif
Apabila perintah menggunakan
perintah yang positif, sebab dengan perintah positif, tegas, dan jelas apa yang
harus di kerjakan oleh bawahan.
d.
Perintah Harus di Berikan Kepada
Orang Yang Tepat
Mengapa Perintah itu harus di
berikan pada orang yang tepat ? Karena mengingat pengetahuan dan pengalamannya
sanggup melaksanakan tugas itu. Sesungguhnya bukan saja tergantung kepada
pengetahuan dan pengalamannya, tetapi juga kepada kecukupan waktuserta
peralatan yang tersedia untuk menyelesaikantugas tersebut.
e.
Perintah Harus Erat Dengan Motivasi
Setelah orang bekerja, pada umumnya
mendapat balas jasa berupa material, tetapi bilamana motivasi hanya bersifat
material saja, maka ada kecenderungan kendornya semangat kerja petugas.
f.
Perintah Satu Aspek Berkomunikasi
Pemberian komunikasi harus berkenaan
di hati bawahannya dan ia mau mengerjakan dan pemberia tugas itu tidak secara sewenang
– wenang.
C.
Peran Komunikasi Dalam Pengarahan
Dalam
suatu pengarahan dalam fungsi manajemen, komunikasi merupakan suatu hal yang
sangat penting, karena komuniksi yang efektif bagi para manajer adalah
proses memulai mana fungsi-fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan dapat dicapai. Selain itu komunikasi adalah
kegiatan untuk para manajer mengarahkan dan mencurahkan sebagian besar proporsi
waktunya.Proses komunikasi memungkinkan manajer untuk melaksanakan tugas-tugas
mereka. Dalam pengarahan mengharuskan manajer untuk berkomunikasi dengan
bawahan agar tujuan kelompok dapat tercapai. Komunikasi sebagai suatu proses
dengan orang-orang bermaksud memberikan pengretian-pengertian melalui
pengiringan berita secara simbolis dapat menghubungkan para anggota berbagai
satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang berbeda pula.
Suatu
komunikasi dapat diberikan beberapa batasan. Salah satunya batasan umum dan
seringkali berlaku pada beberapa system organisasi adalah proses penyampaian
informasi atau pengertian dari pengiriman pesan kepada penerima dengan
menggunakan tanda dan symbol yang sama, baik yang bersifat oral maupun bukan
oral (Siswanto,1998). Dalam hubungannya dengan struktur organisasi dapat
mengalir secara :
1. System Komunikasi Vertikal
System ini terjadi dan berlangsung
dari atas maupun dari bawah. Komunikasi dari atas terjadi manakala manajer
mengadakan komunikasi dengan para bawahannya dari jenjang hierarki yang lebih
tinggi kejenjang yang lebih rendah dan sebaliknya.
2. System Komunikasi Vertikal
Komunikasi ini terjalin
antarderpatemen, unit, dan bagian dalam satu hierarki organisasi.
3. System Komunikasi Diagonal
Komunikasi ini sebenarnya merupakan
jalur komunikasi yang menggunakannya amat langka. Akan tetapi, dalaam kondisi
tertentu sebenarnya amat penting, khususnya apabila para bawahantidak dapat
berkomunikasi secara efektif melalui media lainnya.
Ada 8 elemen penting menurut Stoner
dan Wankel (1986 : 501-504) tersebut meliputi :
a. Pengirim (sender atau source)
b. Penyanding (encoding)
c. Pesan (message)
d. Saluran (channel)
e. Penerima (receiver)
f. Pengurai sandi (decoding)
g. Gaduh (noise)
h. Umpan Balik (feedback)
BAB
III
A. Kesimpulan
1. pengarahan adalah suatu proses
pembimbingan, pemberi petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar mereka bekerja
sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
·
Fungsi
pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan
fektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan
kerja yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.
·
jenis-jenis
dari pengarahan,diantaranya
ü
Perintah Lisan
ü Perintah
Tertulis
2.
Menurut Harold Koontz dan Cyril
O’Donnell dalm : “Principles Of
Management : An Analysis Of Managerial Functions “ mengatakan bahwa
dasar pengarahan itu :
a.
Sumbangan individu terhadap tujuan
organisasi tergantung pada komunikasi antara yang diarahkan dan yang mengarahkan.
b.
Harmonisasi antara tujuan individu
dengan tujuan organisas.
c.
Pengarahan harus efesien untuk
mencapai tujuan.
d.
Kesatuan perintah.
e.
Teknik pengarahan yang tepat
f.
Komunikasi yang baik
g.
Kemampuan memimpin yang baik
h.
Supervisi langsung
i.
Tarap
pengertian yang tinggi
j.
Informasi
yang disampaikan secara langsung
k.
Pemanfaatan
organisasi tak formal
3. Peran
komunikasi dalam pengarahan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena komuniksi yang
efektif bagi para manajer adalah proses memulai mana fungsi-fungsi
manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dapat
dicapai.
B. Kritik dan saran
Manusia tidak luput dari keslahan
dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat penulis ungkapkan.jika ada
kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak tertentu penulis meminta kritik
dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah penting untuk pengintrospesikan
diri melengkapi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
3.
Handoko, T.Hani.1984.Manajemen.Yogyakarta:
BPFE
6.
Usman, husaini.2008.Manajemen.Jakarta:
Bumi Aksara
7. http://bdp-unhalu.blogspot.co.id/2011/03/makalah-kelompok-dasmen-pengarahan.html