Contoh Tugas makalah dan Powerpoint

Tugas Makalah (Dasar Manajemen, kimia, Pengantar ilmu Peternakan, Bahasa Indonesia, Bahasa inggris, Mikrobiologi Hewan ) beserta Power point nya

Sabtu, 17 September 2016

Tugas Pengantar Ilmu Peternakan




TUGAS PENGANTAR ILMU PETERNAKAN

Pertanyaan :
1.    Apa pentingnya mempelajari tekhnologi peternakan ?
Jawab:
Latar belakang pentingnya mempelajari manajemen kesehatan dan kesejahteraan ternak, adalah:
1.    Efisiensi produksi dan ekonomi.
2.    Permintaan pasar (konsumen) akan produk peternakan yang memiliki sifat ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal).
Dan juga,
Pembangunan sub sektor peternakan mengalami perubahan-perubahan mendasar karena dihadapkan pada 3 (tiga) tuntutan yaitu
1.      Pemanfaatan teknologi peternakan yang semakin meningkat oleh karena tuntutan efisiensi dan standarisasi serta berkembangnya industrialisasi;
2.         Tuntutan kualitas produk peternakan dan keamanan konsumen sebagai akibat tuntutan kualitas hidup dan kehidupan yang semakin meningkat;
3.         Tuntutan sistem informasi yang lebih handal antara lain untuk keperluan “market intelegence”, sistem informasi pasar dan harga, peramalan wabah penyakit, tingkat produksi dan penyakit hewan sebagai akibat pembangunan yang semakin komplek dan kompetitif.
2.    Jelaskan apa kegunaan tekhnologi peternakan dalam bidang peternakan ?
Jawab:
Permasalahan yang dihadapi dalam bidang peternakan di Indonesia antara lain adalah:
masih rendahnya produktifitas dan mutu genetik ternak. Keadaan ini terjadi karena sebagian besar peternakan di Indonesia masih merupakan peternakan konvensional, dimana mutu bibit, penggunaan teknologi dan keterampilan peternak relatif masih rendah.
Penerapan teknologi Transfer Embrio (TE) atau alih janin merupakan alternatif untuk meningkatkan populasi dan mutu genetik sapi secara cepat. Teknologi TE pada sapi merupakan generasi kedua bioteknologi reproduksi setelah inseminasi buatan (IB). Pada prinsipnya teknik TE adalah rekayasa fungsi alat reproduksi sapi betina unggul dengan hormon superovulasi sehingga diperoleh ovulasi sel telur dalam jumlah besar. Sel telur hasil superovulasi ini akan dibuahi oleh spermatozoa unggul melalui teknik IB sehingga terbentuk embrio yang unggul. Embrio yang diperoleh dari ternak sapi donor, dikoleksi dan dievaluasi, kemudian ditransfer ke induk sapi resipien sampai terjadi kelahiran.
Manfaat dan Keunggulan Teknologi Transfer Embrio:
Teknologi IB telah diterapkan di Indonesia sejak tahun 1953 untuk meningkatkan populasi ternak sapi. Dalam usaha mempercepat peningkatan populasi dan mutu genetik sapi, maka perlu dicari metode lain yang lebih baik dan lebih cepat untuk mendukung tujuan penerapan teknologi IB.
TE merupakan teknologi alternatif yang sedang dikembangkan dalam usaha meningkatkan mutu genetik dan populasi ternak sapi di Indonesia.
Adapun Manfaat teknologi transfer embrio adalah:
1.       Meningkatkan mutu genetik ternak.
2.       Mempercepat peningkatan populasi ternak.
3.       Berpotensi mencegah berjangkitnya penyakit hewan menular yang ditularkan lewat saluran kelamin.
4.       Mempercepat pengenalan material genetik baru lewat ekspor embrio beku.

3.    Berikan contoh biotekhnologi dalam bidang peternakan ?
Jawab:
Contoh Bioteknologi Bidang Peternakan - Penerapan bioteknologi konvensional juga terjadi pada peningkatan produksi di bidang peternakan:
Sejak dahulu, manusia telah berusaha mengawinkan hewan-hewan ternak untuk memperoleh bibit unggul. Para peternak menyadari pentingnya bibit unggul untuk meningkatkan produksi daging, telur, dan susu yang berkualitas.
Contoh penerapan tekhnologi dalam bidang peternakan:
1)   Inseminasi Buatan
Salah satu teknik yang dikembangkan adalah inseminasi buatan. Inseminasi buatan adalah suatu cara untuk memasukkan mani (sperma atau semen) dari ternak jantan ke alat kelamin ternak betina. Sebelumnya, semen yang didapat dari ternak jantan dicairkan dan diproses terlebih dahulu. Untuk memasukkan semen ke dalam alat kelamin ternak betina menggunakan metode dan alat khusus yang disebut insemination gun. Tujuan dilakukannya inseminasi buatan adalah untuk meningkatkan angka kelahiran ternak yang umumnya bergantung musim kawin. Dengan demikian, jarak kelahiran ternak dapat diatur. Selain itu, dengan adanya inseminasi buatan dapat memperbaiki kualitas ternak, mengoptimalkan penggunaan bibit unggul, dan mencegah penularan atau penyebaran penyakit ternak.

2)   Fertilisasi Invitro
Kebutuhan manusia akan produk ternak semakin meningkat. Contohnya, kebutuhan masyarakat terhadap daging dan susu sapi. Hal tersebut ditandai oleh  pemerintah yang masih mengimpor daging dan susu sapi. Teknik perbanyakan ternak yang unggul mulai dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain dengan teknik inseminasi buatan, perbanyakan ternak unggul dapat dilakukan dengan fertilisasi in vitro. Pada fertilisasi in vitro, embrio dapat dihasilkan di luar uterus induk betina. Sifat dan jumlah embrio dapat diatur. Setelah embrio terbentuk, kemudian embrio tersebut ditanam (diimplantasikan) dalam uterus milik betina dari spesies yang sama untuk membantu mempercepat peningkatan populasi ternak yang unggul. Embrio sebelum diimplantasikan dapat disimpan dalam jangka waktu tertentu pada nitrogen cair bersuhu –196°C.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar