Contoh Tugas makalah dan Powerpoint

Tugas Makalah (Dasar Manajemen, kimia, Pengantar ilmu Peternakan, Bahasa Indonesia, Bahasa inggris, Mikrobiologi Hewan ) beserta Power point nya

Sabtu, 17 September 2016

contoh makalah dasar manajemen tentang Pengarahan ( Direction )



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam suatu organisasi pasti ada suatu perencanaan, pengorganisasian dan pengarahan. Hal- hal tersebut sangatlah penting dan saling berkesinambungan antara yang satu dengan yang lain, demi tercapainya suatu tujuan yang ditentukan.

Seorang menejer merupakan seoarang pimpinan dalam organisasi tersebut haruslah selalu mengretahui kondisi anggota, namun kebanyakan dari mereka melupakan hal itu. Mereka hanya sibuk dan selalu dipusingkan dengan tuhgasnya sendiri. Alhasil, hasil yang dicapai kurang dapat maksomal sesuai dengan rencana.

Anggota juga perli diperhatikan dalam pelaksanaan tugasnya, supaya mereka mempunyai semangat kerja. Oleh karena itu seorang manajer yang baik haruslah slalu mengarahkan anggotanya, entah itu dengan cara memotivasi dan lain sebagainya.

Fungsi pengarahan merupakan salah satu fungsi dalam manajemen yang akan kami bahas, adalah fungsi dimana proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Pengarahan memberi arahan kepada semua pihak agar semua program-program dapat dijalankan dengan baik dan benar  sesuai dengan tanggungjawabnya masing-masing.




B. Rumusan Masalah

Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil beberapa rumusan masalah, antara lain:

1.      Apa pengertian pengarahan itu?
2.      Bagaimana dasar-dasar pengarahan ?
3.      Bagaimana peranan komunikasi dalam pengarahan ?




C. Tujuan Penulisan
1.       Agar mahasiswa lebih memahami tentang materi Manajemen tentang Pengarahan
2.       Untuk mendorong mahasiswa dalam mempelajari apa-apa saja yang ada dalam organisasi
3.       Untuk memberi gambaran secara tertulis tentang pentingnya pengarahan dalam organisasi

























BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Pengarahan

pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberi petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta atau bahkan mengancam. Tujuannya adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik. Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fugsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin. Karena pemimpin adalah manajemen  pengarahan yang berhubungan dengan usaha memberikan bimbingan dan saran kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing, maka pengarahan ada hubungannya dengan kepemimpinan atau seorang manager yang akan memberikan pengarahan dalam suatu organisasi atau perusahaan.

Selain itu pengarahan juga merupakan :

1.      Pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan kualitas (DASAR-DASAR MANAJEMEN)

2.      Pengarahan adalah keinginan untuk membuat orang lainuntuk mengikuti keinginannya. (KAMUS KOMPETISI)

3.      Pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.

4.      Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan.

5.      Saure dan dislaimer,Pengarahan merupakan petunjuk untuk melaksanakan sesuatu,atau perintah resmi seseorang pimpinan kepada bawahannya berupa petunjuk untuk melaksanakan sesuatu.

6.      Pengarahan adalah suatu tindakan yang penjelasan,pertimbangan dan bimbingan kepada petugas yang terlibat agar pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar.

7.      Pengarahan yaitu memberi petunjuk dan menjelaskan tugas secara rinci agar dapat terselesaikan dengan baik.(kamus lengkap bahasa indonesia).
8.      Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang menstimulir tindakan-tindakan agar betul-betul dilaksanakan. Oleh karena tindakan-tindakan itu dilakukan oleh orang, yang melaksanakan perintah-perintah tersebut..
9.      Pengarahan adalah suatu tindakan maka.pengarahan meliputi pemberian perintah-perintah dan motivasi pada personalia yang penjelasan,pertimbangan dan bimbingan kepada petugas yang terlibat agar pelaksanaan tugas berjalan dengan lancar.

10.  Pengarahan adalah pelaksanaan audit pengarahan fungsi. Mengontrol: kontrol kwantitatif dan kwalitatif, tanggung jawab atas kontrol, standar, pengukuran.

Pengarahan pada hakikatnya adalah keputusan-keputusan pimpinan yang dilakukan agar kegiatan-kegiatan yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Dengan pegarahan (directing) diharapkan :

1. Adanya kesatuan perintah (unity of command)
Dengan pengarahan ini akan diperolah kesamaan bahasa yang harus dilaksanakan oleh para pelaksana. Sehingga tidak tercapai kesimpangsiuran yang dapat membingungkan para pelaksana.

2. Adanya hubungan langsung dengan bawahan
Dengan pengarahan yang berupa peutnjuk atau perintah atasan yang langsung kepada bawahan, tidak akan terjadi miskomunikasi. Disamping itu pegarahan yang langsung ini dapat mempercepat hubungan antara atasan dan bawahan.

3. Adanya umpan balik yang langsung.
Pimpinan dengan cepat memperoleh umpan balik terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Selanjutnya umpan balik ini dapat segera digunakan untuk perbaikan.

Salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi pengarahan dengan cara memotivasi bawahan adalah:

a) Motivasi secara implisit, yakni pimpinan organisasi berada di tengah-tengah para bawahannya dengan demikian dapat memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika diperlukan.

b)  Adanya upaya untuk mensingkronisasikan tujuan organisasi dengan tujuan pribadi dari para anggota organisasi.

c) Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang atau insentif.

Selain itu ada cara-cara pengarahan yang dapat dilakukan, diantaranya
  1. Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
  2. Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang ang berada dibawahnya untuk melakukan atau mengulangi suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
  3. Delegasi wewenang, dalam pendelegasian wewenan ini pemimipin melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahannya.
 
Adapun fungsi dan implementasi pengarahan, yaitu :
·         Fungsi Pengarahan dan Implementasi adalah proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi yaitu mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan, memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, menjelaskan kebijakan yang ditetapkan.
Definisi fungsi pengarahan ini dikemukan para penulis sebagai berikut :
Ø  G.R Terry
Pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok, agar mau bekrjasama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha pengorganisasian.
Ø  Koonz dan O’Donnel
Pengarahan adalah hubungan antara aspek-aspek individual yang ditimbulkan oleh adanya peraturan terhadap bawahan-bawahan untuk dapat dipahami dan pembagian pekerjaan yang efektif untuk tujuan perusahaan yang nyata.
Pengarahan (leading) untuk membuat atau mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai leading, directing motivating, atau actuating.




Pengarahan memiliki beberapa karakteristik :
  1. Pervasive function, yaitu pengarahan yang diterima pada berbagai level organisasi. Setiap menajer menyediakan petunjuk dan inspirasi pada bawahannya.
  2. Continous activity , pengarahan merupakan aktifitas yang berkelanjutan disepanjang masa organisasi. 
  3. Human factor, fungsi pengarahan berhubungan dengan bawahan dan oleh karena itu berhubungan dengan human factor. Human factor itu sendiri adalah perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa diprediksi.
  4. Creative activity, fungsi pengarahan yang membantu dalam mengubah rencana kedalam tindakan. Tanpa fungsi ini seseorang dapat menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak berarti.
  5. Executive function, fungsi pengarahan dilaksanakan oleh semua menejer dan executive pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya dari atasannya.
  6. Delegatd function, pengarahan seharusnya adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan manusia. atasan harus dapat mengetahui bahwa perilaku manusia merupakan suatu hal tidak dapat diprediksi dan alami sehingga atasan dapat mengkondisikan perilaku seseorang kearah tujuan yang diharapkan.
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan fektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.
Pengarahan pada dasarnya berkaitan dengan
1) Faktor individu dalam kelompok
2)  Motivasi dan kepemmpinan
3) Kelompok kerja, dan
4) Komunikasi dalam organisasi

Ada beberapa jenis-jenis dari pengarahan,diantaranya :
A.    Perintah Lisan
Tidak ada yang menolak adanya perintah lisan. Meskipun demikian, mereka tidak sependapat tentang suatu perintah dapat di berikan secar lisan. Dalam dua hal, yaitu:
a.       Tugas yang diperintahkan itu merupakan tugas yang sederhana, dan
b.      Dalam keadaan darurat,
c.       Bawahan yang di perintah sudah pernah mengerjakan perintah,
d.      Perintah itu dapat selesai dalam waktu yang singkat,
e.       Apabila dalam mengerjakan tugas itu ada kekeliruan, tidak akan membawa akibat yang besar,
f.       Apabila bawahan yang di perintah adalah buta huruf.

v Dampak Positif
·         Tidak membutuhkan banyak waktu untuk mempersiapkannya
·         Mempunyai kemungkinan untuk menjelaskan hal – hal yang kurang jelas
·         Dapat dipergunakan kepada banyak orang

v Dampak Negatif
·         Tidak ada persiapan sebelumnya
·         Perintah langsung di berikan

B.     Perintah Tertulis
Pada umumnya perintah tertulis dapat di berikan dalam hal – hal sebagai berikut:
a.       Pada pekerjaan yang sulit, memerlukan ketrampilan, keterangan detail, angka – angka yang pasti dan terperinci
b.      Bila pegawai yang diperintah berada di tempat lain
c.       Jika pegawai yang di perintah sering pula
d.      Jika tugas yang di perintah itu berlangsung dari suatu bagian ke bagian yang lain
e.       Jika dalam pelaksanaan perintah itu, kesalahn yang terjadi dapat menimbulkan akibat yang besar.

v Dampak Positif
·      Printah tertulis menyebabkan oarng yang menerima perintah mengetahui benar tanggung jawabnya
·      Perintah tertulis mudah diperiksa guna memelihara kebenaran
·      Merupakan cara terbaik untuk menjamin persamaan dan keserupaan pelaksanaan di seluruh organisasi.

v Dampak Negatif
·      Memakan waktu yang cukup lama
·      Menelan biaya yang besar
·      Mengandung infleksibilitas

Selain dari pembagian perintah seperti yang terdapat di atas, maka perintah itu dapat pula digolongkan berdasarkan macam – macam situasi maupun penerima perintah, sebagai berikut :


 1.      Demand
Hendaknya dihindarkan, kecuali dalam keadaan darurat atau luar biasa. Perintah semacam ini dapat memperoleh tindakan yang segera daripada pegawai yang luntur semangatnya. Dalam keadaan yang normal pemberian perintah semacam ini hanya akan menimbulkan suasana yang tegang.
 2.      Request
                        Perintah semacam ini akan lebih berhasi jika di berikan kepada pegawai yang  berpengalaman.

3.      Suggestion
Kerapkali diberikan untuk mendorong timbulnya inisiatif, pula dalam hal kita menghadapi pegawai – pegawai yang kompeten dan pegawai – pegawai yang segera mau menerima tanggung jawab.
4.     Volunter
Diberikan kepada pegawai yang biasanya enggan untuk melaksanakannya, misalnya tugas – tugas pada waktu pegawai sedang beristirahat.


B.  Dasar-dasar Pengarahan

Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnell dalm : “Principles Of  Management : An Analysis Of Managerial Functions “ mengatakan bahwa dasar pengarahan itu :
1.      Sumbangan individu terhadap tujuan organisasi tergantung pada komunikasi antara yang diarahkan dan yang          mengarahkan.
2.      Harmonisasi antara tujuan individu dengan tujuan organisas.
3.      Pengarahan harus efesien untuk mencapai tujuan.
4.      Kesatuan perintah.
5.      Teknik pengarahan yang tepat
6.      Komunikasi yang baik
7.      Kemampuan memimpin yang baik
8.      Supervisi langsung
9.      Tarap pengertian yang tinggi
10.  Informasi yang disampaikan secara langsung
11.  Pemanfaatan organisasi tak formal

Pengarahan memiliki cara-cara sebagai berikut :
§  Orientasi
Merupakan cara pengarahan dengan hanya memberikan informasi yang perlu agar kegiatan dapat dilakukan dengan baik.
§  Perintah
Merupakan permintaan dari pemimpin kepada karyawannya untuk melakukan kegiatan tertent pada keadaan tertentu.
§  Delegasi wewenang
Bersifat lebih umum jika dibnadingkan dengan pemberian perintah. Pimpinan melimpahkan sebagian wewenangnya kepada bawahannya.
§  Motivasi
Bagian terpenting dalam pengarahan organisasi adalah motivasi, karena  manajer tidak dapat mengarahkan kecuali bawahannya termotivasi untuk mengikutinya. Kemampuan manajer untuk memotivasi, mempengaruhi,mengarahkan, dan berkomunikasi dengan para bawahannya akan menentujkan efektifitas manajer.
Motivasi berasal dari kata “motive” ( ind : motive ) yaitu segala sesuatu yang membuat seseorang bertingkah laku tertentu atau paling tidak berkeinginan untuk bersikap tertentu.
Motivasi merupakan hal – hal yang menyebabkan, menyatukan serta memperhatikan orang berprilaku tertentu. Motivasi dipengaruhi oleh kondisi fisik, kebutuhan seseorang serta kondisi sosial orang.
Dua bentuk motivasi :
a.       Motivasi positif
Merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara membarikan penambahan tingkat kepuasan tertentu misalnya dengan memberikan promosi, memberikan intensif atau tambahan penghasilan, menciptakan kondisi tempat kerja yang baik dan nyaman.
b.      Motivasi negative
Merupakan proses untuk mempengaruhi orang laindengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa. Misalkan : mengancam potong gaji.
Teori-teori Motivasi :
Ø  Teori petunjuk (prescriptive theories)
Teori ini juga disebut teori Pemeliharaan Hemberg. Mengemukakan faktor-faktor yang dapat digunakan untuk memotivasi para karyawan. Teori ini di dasarkan atas pengalaman coba-coba.
Ø  Teori Isi (content theories)
Kadang-kadang di sebut teori-teori kebutuhan ( needsd theories), adalah berkenaan dengan pertanyaan apa penyebab-penyebab perilaku atau memusatkan pada pertanyaan “apa” dari motivasi.
Ø  Teori Proses ( proses theories )
Berkenaan dengan bagaimana perilaku di mulai dan dilaksanakan menjelaskan aspek-aspek “bagaimana” dari motivasi.
Ø  Teori Keadilan
Teori lain tentang motivasi sebagai hasil dari berbagai penelitian adalah teori keadilan dan ketidakadilan. Teori ini mengemukakan bahwa orang akan selalu cenderung membandingkan antara:
1.  masukan-masukan yang mereka berikan pada pekerjaanya dalam bentuk pendidikan, pengalaman, latihan dan usaha-usaha dan
2.  hasil-hasil (penghargaan) yang mereka terima, seperti juga mereka membandingkan jas yang di terima karyawan lain dengan yang di terima dirinya untuk pekerjaan yang sama.
Keyakinan, ataas dasar pembandingan, tentang adanya ketidaksamaan, dalam bentuk pembayaran atau lebih, akan memepunyai pengaruh pada perilaku dalam pelaksanaan kegiatan. Faktor kunci bagi manajer adalah mengetahui apakah ketidakadilan secara nyata ada. Ketidakadilan ini akan di tanggapi dengan bermacam-macam perilaku yang berbeda, missal dengan menurunkan prestasi, mogok , minta berhenti dan sebagainya.

§  Komunikasi
Definisi-definisi komunikasi :
>   Di dalam komunikasi tedapat hubungan antara orang dengan orang-orang dengan lembaga dan sebaliknya.
>   Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi
>   Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan menciptakan saling pengertian
>  Untuk mengadakan komunikasi, dapat digunakan kata-kata, surat, kode atau simbol.

Prinsip-prinsip komunikasi :
1.      Komunikasi harus menggunakan bahasa yang baik yang mudah dimengerti.
2.      Prinsip integritas.

Secara umum tujuan pengarahan yang ingin dicapai pada satiap system persahaan maupun organisasi adalah sebagai berikut :

·         Menjamin Kontinuitas Perencanaan
Suatu perencanaan ditetapkan untuk dijadikan pedoman normative dalam pencapaian tujuan. Pelaksanaan kerja yang baik akan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Suatu pengarahan dilakukan untuk menjamin kelangsungan perencanaan. Artinya perencanaan yang telah ditetapkan meskipun memiliki sifat fleksibel namun prinsip yang terkandung didalamnya harus tetap dijamin kontinuitasnya.

·         Membudayakan Prosedur Standar
Dengan adanya pengarahan diharapkan bahwa prosedur kerja telah ditetapkan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya sehingga lambat laun menjadi kebiasaan.

·         Menghindari Kemangkiran yang Tak Berarti
Kemangkiran dapat diberikan batasan sebagai kondisi ketika seseorang tidak berada ditempat kerjanya diluar penyebab yang jelas dan tanpa pemberitahuan sebelumnya. Yang dimaksud disini adalah karyawan yang tidak masuk kerja seperti biasanya. Dengan adanya penerapan fungsi pengarahan ini dimaksudkan agar karyawan yang ada terhindar dari kemangkiran yang tak berarti.

·         Membina Disiplin Kerja
Disiplin kerja menyangkut esensi dan eksistensinya sebagai karyawan. Pada dasarnya karyawan harus mempertanyakan pekerjaan rutinnya dan bagaimana melaksanakan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya.

·         Membina Motivasi yang Terarah
Membina motivasi yang terarah maksudnya karyawan melaksanakan pekerjaan sambil dibimbing dan diarahkan untuk menghindari kesalahan prosedur yang berdampak pada keluarannya.

Prinsip-prinsip pengarahan diantaranya :

a.         Perintah Harus Jelas
Selanjutnya, elemen “bagaimana”, menuntut penjelasan tentang segala sesuatu yang menyangkut soal tugas yang di berikan itu sejelasnya sehingga penerima perintah meras telah memperoleh fakta – fakta yang cukup untuk melaksanakan tugas yang serahkan kepadanya.

b.        Perintah di Beri Satu Per Satu
Perintah yang terlalu banyak di berikan pada waktu yang sama, memberikan kesan yang tidak baik bagi si penerima perintah. Adalah lebih tepat jika perintah di berikan satu persatu, bahkan walaupun perintah itu mempunyai pertalian yang erat satu sama lain.

c.         Perintah Harus Positif
Apabila perintah menggunakan perintah yang positif, sebab dengan perintah positif, tegas, dan jelas apa yang harus di kerjakan oleh bawahan.
           
d.        Perintah Harus di Berikan Kepada Orang Yang Tepat
Mengapa Perintah itu harus di berikan pada orang yang tepat ? Karena mengingat pengetahuan dan pengalamannya sanggup melaksanakan tugas itu. Sesungguhnya bukan saja tergantung kepada pengetahuan dan pengalamannya, tetapi juga kepada kecukupan waktuserta peralatan yang tersedia untuk menyelesaikantugas tersebut.

e.         Perintah Harus Erat Dengan Motivasi
Setelah orang bekerja, pada umumnya mendapat balas jasa berupa material, tetapi bilamana motivasi hanya bersifat material saja, maka ada kecenderungan kendornya semangat kerja petugas.



f.          Perintah Satu Aspek Berkomunikasi
Pemberian komunikasi harus berkenaan di hati bawahannya dan ia mau mengerjakan dan pemberia tugas itu tidak secara sewenang – wenang.



C.  Peran Komunikasi Dalam Pengarahan

Dalam suatu pengarahan dalam fungsi manajemen, komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting, karena komuniksi yang efektif  bagi para manajer adalah proses memulai mana fungsi-fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dapat dicapai.  Selain itu komunikasi adalah kegiatan untuk para manajer mengarahkan dan mencurahkan sebagian besar proporsi waktunya.Proses komunikasi memungkinkan manajer untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Dalam pengarahan mengharuskan manajer untuk berkomunikasi dengan bawahan agar tujuan kelompok dapat tercapai. Komunikasi sebagai suatu proses dengan orang-orang bermaksud memberikan pengretian-pengertian melalui pengiringan berita secara simbolis dapat menghubungkan para anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang berbeda pula.
Suatu komunikasi dapat diberikan beberapa batasan. Salah satunya batasan umum dan seringkali berlaku pada beberapa system organisasi adalah proses penyampaian informasi atau pengertian dari pengiriman pesan kepada penerima dengan menggunakan tanda dan symbol yang sama, baik yang bersifat oral maupun bukan oral (Siswanto,1998). Dalam hubungannya dengan struktur organisasi dapat mengalir secara :

1.      System Komunikasi Vertikal
System ini terjadi dan berlangsung dari atas maupun dari bawah. Komunikasi dari atas terjadi manakala manajer mengadakan komunikasi dengan para bawahannya dari jenjang hierarki yang lebih tinggi kejenjang yang lebih rendah dan sebaliknya.

2.      System Komunikasi Vertikal
Komunikasi ini terjalin antarderpatemen, unit, dan bagian dalam satu hierarki organisasi.

3.      System Komunikasi Diagonal
Komunikasi ini sebenarnya merupakan jalur komunikasi yang menggunakannya amat langka. Akan tetapi, dalaam kondisi tertentu sebenarnya amat penting, khususnya apabila para bawahantidak dapat berkomunikasi secara efektif melalui media lainnya.



Ada 8 elemen penting menurut Stoner dan Wankel (1986 : 501-504) tersebut meliputi :
a.       Pengirim (sender atau source)
b.      Penyanding (encoding)
c.       Pesan (message)
d.      Saluran (channel)
e.       Penerima (receiver)
f.       Pengurai sandi (decoding)
g.      Gaduh (noise)
h.      Umpan Balik (feedback)































BAB III

A. Kesimpulan

1.      pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberi petunjuk, dan intruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
·         Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan fektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis dan lain sebagainya.
·         jenis-jenis dari pengarahan,diantaranya
ü  Perintah Lisan
ü  Perintah Tertulis
2.      Menurut Harold Koontz dan Cyril O’Donnell dalm : “Principles Of  Management : An Analysis Of Managerial Functions “ mengatakan bahwa dasar pengarahan itu :
a.       Sumbangan individu terhadap tujuan organisasi tergantung pada komunikasi antara yang diarahkan dan yang          mengarahkan.
b.      Harmonisasi antara tujuan individu dengan tujuan organisas.
c.       Pengarahan harus efesien untuk mencapai tujuan.
d.      Kesatuan perintah.
e.       Teknik pengarahan yang tepat
f.       Komunikasi yang baik
g.      Kemampuan memimpin yang baik
h.      Supervisi langsung
i.        Tarap pengertian yang tinggi
j.        Informasi yang disampaikan secara langsung
k.      Pemanfaatan organisasi tak formal
3. Peran komunikasi dalam pengarahan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena komuniksi yang efektif  bagi para manajer adalah proses memulai mana fungsi-fungsi manajemen perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan dapat dicapai.


B. Kritik dan saran

Manusia tidak luput dari keslahan dan rasa khilaf. Barangkali hanya ini yang dapat penulis ungkapkan.jika ada kesalahan materi maupun merugikan pihak-pihak tertentu penulis meminta kritik dan sarannya, kritik maupun sarannyan sangatlah penting untuk pengintrospesikan diri melengkapi makalah ini.



DAFTAR PUSTAKA
3.      Handoko, T.Hani.1984.Manajemen.Yogyakarta: BPFE
6.      Usman, husaini.2008.Manajemen.Jakarta: Bumi Aksara
7.      http://bdp-unhalu.blogspot.co.id/2011/03/makalah-kelompok-dasmen-pengarahan.html     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar